Pun memang wacana itu benar adanya, maka tujuannya pasti untuk pengembangan pariwisata. Bukan untuk menghilangkan adat budaya suku Batak.
Sehingga Sumiharjo berharap agar wacana ini harus dipahami dengan baik. Jangan sampai, pemahaman keliru hanya berdampak pada kerugian.
“Yang rugi adalah orang Batak di Danau Toba sana. Ini yang harus kita jaga. Jangan sampai pernyataan satu diplesetkan pihak-pihak yang berkepentingan,” ungkapnya.
Posisi Puak Batak bukan pada hal mendukung atau pun menentang wacana itu. Namun jika itu adalah cara terbaik meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, kenapa harus ditolak.
“Kita perlu menjelaskan ke sana, Setiap program pemerintah yang meningkatkan taraf hidup ekonomi, mengapa kita tidak dukung. Atau mengapa kita harus menolaknya.
Tadi saya mengatakan, seorang wisatawan, yang kalau saya sudah berpergian ke 76 negara, yang saya perhatikan adalah apakah itu nyaman, memberikan ketentraman dan keamanan kepada saya. Sepanjang itu terjamin, maka sejuta wisatawan akan datang,” katanya.