Sumut Urutan Kedua Pengguna Narkoba, Mulai Sasar Perkampungan

Medan, IDN Times - Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Irjen Pol Arman Depari menyebut, peredaran narkoba sekarang sudah menyasar ke perkampungan kecil bukan hanya di tempat-tempat hiburan.
Menurut jenderal bintang dua itu, masalah ini menjadi perhatian bagi semua pihak. Apalagi, Sumatera Utara sudah masuk dalam daftar pengguna terbesar nomor dua di Indonesia, dan Medan salah satu gudang narkoba terbanyak.
Arman menyampaikan itu saat memaparkan hasil penggerebekan dua unit di Jalan Pertiwi, Kelurahan Bantan, Medan Tembung, pada Selasa (10/12) sore. Hasilnya, pelaku Zul berikut barang bukti 60-70 kilogram sabu dan uang tunai Rp 60 juta turut diamankan.
1. Selain puluhan kilogram sabu, uang tunai pecahan kecil juga diamankan dari pelaku

Berdasarkan barang bukti yang ditemukan, Arman menyebut Zul bukan hanya sebagai penyimpan dan menjual sabu dalam jumlah besar. Melainkan, dia juga mengedarkan jumlah kecil ke tengah-tengah masyarakat.
"Itu bisa dilihat dari uang pecahan kecil yang kita sita. Nominalnya ada pecahan Rp10 ribu, Rp5 ribu, Rp20 ribu dan Rp100 ribu. Ini menandakan bahwa Zul menjual langsung ke pengguna dan inilah hasil penjualannya," kata Arman kepada wartawan di kantor BNNP Sumut, Jalan Balai Pom, Desa Medan Estate, Percut Sei Tuan, Rabu (11/12).
2. Masalah narkoba harus menjadi perhatian masyarakat dan pejabat pemerintah

Pelaku Zul, sambung lulusan Akpol 1985 ini, tidak hanya meladeni penjualan dalam partai besar. Kalau antar sindikat besar aja, ia pasti menggunakan uang dalam pecahan besar. Atau melalui transaksi rekening dan valuta asing.
"Kalau seperti ini, ada pengguna yang mau beli dia dijual, istilahnya diecer. Tapi dia juga melayani penjualan dalam jumlah besar," beber Arman.
Ini harus menjadi perhatian semua pihak baik masyarakat dan pejabat di Kota Medan, Sumatera Utara. "Jangan cuma pungli, dan korupsi. Saya kira ini harus menjadi perhatian kita semua," ujar mantan Kapolda Kepulauan Riau itu.
3. Hindari petugas, para pelaku menyimpan barang bukti dari rumah mewah ke kampung-kampung

Menghindari kecurigaan petugas, lanjut Arman, pelaku Zul menyimpan barang bukti sabu di rumah yang letaknya di kampung-kampung. Untuk mengantar ke pemesan, Zul menyimpan sabu dia keranjang dan dibawa menggunakan becak motor (Betor).
Cara ini termasuk modus baru agar pelaku mudah mengedarkannya kepada kalangan masyarakat kecil. Sampai saat BNN masih memburu paling tidak empat rekan Zul.
"Biasanya barang bukti narkoba itu disimpan di apartemen, hotel dan gudang. Atau di pemukiman-pemukiman yang ekslusif. Tentu maksudnya untuk mengelabui petugas agar mereka bebas dan tidak terawasi," pungkas Arman.















