Medan, IDN Times - Penyebab kematian Golfrid Siregar kuasa hukum di Walhi Sumut sampai saat ini belum terungkap. Polisi masih melakukan penyelidikan guna mengungkap penyebab pasti tewasnya aktivis lingkungan sekaligus pengacara tersebut.
Beberapa langkah sudah dilakukan polisi dimulai mengambil keterangan dua orang saksi, mengautopsi jenazah korban. Akan tetapi publik belum mengetahui penyebab tewasnya bapak satu anak itu.
Langkah terbaru, polisi sudah melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP), di Underpass Titi Kuning Medan, Sumatera Utara, Rabu (9/10) siang. Berdasarkan keterangan saksi, di tempat itulah korban pertama kali ditemukan tak sadarkan diri.
Tim yang melakukan cek TKP berasal dari Polda Sumatera Utara, Polrestabes Medan dan Polsek Deli Tua. Tim Traffic Accident Analysis (TAA) juga dikerahkan untuk menganalisa apakah kejadian yang dialami korban adalah kecelakaan lalu lintas.
"Namun kita masih belum bisa simpulkan. Saat ini kita masih melakukan penyelidikan terhadap saksi-saksi," kata Kasat Lantas Polrestabes Medan, AKBP Juliani Prihartini, usai olah TKP.
Juliani menjelaskan, hasil sementara yang didapat dari olah TKP adalah posisi korban sewaktu ditemukan saksi. Kemudian menandai beberapa titik di sekitar TKP.
"Jadi, olah TKP ini merupakan rangkaian dari pada penyelidikan kami. Penandaan beberapa titik di lokasi untuk mengetahui apakah masih ditemukan bercak darah," ujarnya.
Saat olah TKP digelar, polisi ikut menghadirkan dua orang saksi yang mengetahui posisi korban. "Saksi yang dihadirkan tadi di antaranya yang membawa becak (sewaktu mengantar korban ke rumah sakit). Kemudian saksi yang rumahnya tidak jauh dari lokasi kejadian," ungkapnya.
Merujuk hasil rekaman CCTV di rumah sakit Mitra Sejati tampak yang mengantar korban berjumlah empat orang. Namun, ketika ditanyai pembawa becak yang dihadirkan di TKP kelihatan berbeda dengan yang di CCTV. Juliani hanya mengatakan nanti akan diproses dalam penyelidikan.
"Kita tidak bisa pastikan saat ini, apakah itu orangnya atau tidak. Mungkin itu saja, sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan,"
"Tadi saksi menyampaikan di lokasi tidak menemukan helm, seperti itu," tutup Juliani.
Golfrid meninggal dunia di RSUP H Adam Malik Medan, Minggu (6/10) sore. Dia mendapat perawatan intensif di sana sejak Kamis (3/10). Lantaran banyak pihak yang merasa curiga dengan kematiannya, akhirnya polisi kembali melakukan penyelidikan terkait penyebab kematiannya.
Informasi yang diperoleh, awalnya tubuh Golfrid ditemukan pengemudi becak dalam kondisi tak sadarkan diri di Fly Over Jamin Ginting/Simpang Pos, Kamis (3/10) sekitar pukul 01.00 WIB. Lalu dia dibawa ke RS Mitra Sejati dan akhirnya dirujuk ke RSUP H Adam Malik.
Awalnya polisi menyatakan Golfrid tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Akan tetapi melihat luka di bagian tempurung kepalanya pecah dan matanya lebam, seperti bekas hantaman benda tumpul. selain itu, tidak ada ditemukan luka lain di tubuhnya.
Sepeda motornya juga hanya mengalami sedikit kerusakan. Sementara tas berisi laptop, telepon genggam, dompet dan cincin raib. Berdasarkan fakta itulah keluarga dan rekan seprofesinya sangat mencurigai Golfrid tidak mengalami kecelakaan namun dianiaya.