Pemerintah Ajak Pelaku Usaha Manfaatkan Era Digital Bangun Samosir

Menurutnya, pelaku bisnis wisata dalam wadah Pelatihan Tata Kelola Destinasi Pariwisata ini adalah untuk membangun sinergitas antar pelaku wisata bagaimana agar wisatawan semakin banyak berkunjung ke Samosir, menambah length of stay wisatawan di Samosir.

“Dan yang terpenting, bagaimana agar wisatawan yang datang mendapatkan kesan dan experience yang baik dengan pelayanan yang ramah dan ia mengabarkan kesan positif tersebut kepada teman-temannya,” ujar Robintang Naibaho.

Untuk mencapai harapan-harapan tersebut, maka pelatihan kali ini membahas materi tentang peluang wisata desa dan budaya di era millenium, managerial bisnis wisata di era digital, membangun sinergitas pelaku bisnis pariwisata dan tourism package to face 4.0, yang menghadirkan narasumber Cahyo Pramono SE MBA dan Abdi N Ginting dari Advisor Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Sumatera Utara.

Era digital, kata Cahyo, membuat banyak hal semakin produktif. Pria yang sudah 27 tahun bergelut sebagai praktisi pariwisata ini pun mendorong para pelaku bisnis pariwisata agar memanfaatkan media digital tersebut agar usaha yang mereka kelola dikenal publik secara luas yang jangkauannya bahkan sampai ke seluruh dunia.

“Contoh kecil, pasar kita adalah wisatawan dari Malaysia. Jadi, kita sebagai pelaku bisnis wisata harus tau selera mereka. Begitu juga jika pasar kita wisatawan Cina atau Eropa, kita harus tau bagaimana karakter dan selera mereka. Karena, walau bagi kita itu tidak penting, tetapi bagi wisatawan yang menjadi target pasar kita, itu sangat penting, bahkan mutlak,” jelasnya.

"Dengan memanfaatkan sistem digital, tidak akan lagi berlama-lama meeting, tidak akan selalu lupa pekerjaan Anda, tidak akan selalu marah-marah dan pekerjaan lama Anda akan selalu diingatkan,” kata Cahyo menambahkan.

Di akhir paparannya, Cahyo menekankan betapa pentingnya dan betapa besarnya pengaruh media digital. Karenanya, dia mengajak para peserta untuk menjadikan Samosir jadi pulau paling informatif sedunia.

Caranya, 1 status 1 hari tentang kelebihan Samosir, 1 gambar 1 hari tentang keindahan dan kekayaan Samosir dan 1 lokasi 1 hari tentang destinasi-destinasi di Samosir.

Selain itu, Cahyo juga mengajak peserta untuk ‘menenggelamkan’ postingan negatif tentang Samosir dan Danau Toba dengan memposting kelebihan dan kebaikan berkali-kali lipat dari postingan negatif tersebut.

“1 Postingan jelek balas dengan 5 postingan yang baik, 5 postingan jelek balas dengan 20 postingan yang baik dan begitulah seterusnya. Kita sendiri yang paling bertanggungjawab atas kemajuan dan perkembangan pariwisata Samosir,” tegas Cahyo.