Bagi Datuk Adil, Menjunjung Deli menitikberat pada nilai silaturahmi. Karena di sana berkumpul berbagai kalangan. Bahkan warga juga ikut di dalamnya.
“Maknanya adalah silaturahmi yang dijalin pucuk-pucuk pimpinan Kesultanan Deli. Datuk Empat Suku, bersama kepala-kepala wilayahnya, bersama keluarga besar dan warga.Inilah saatnya bagi kami menjalankan adat istiadat yang qanun,” ungkapnya.
Datuk Adil pun berharap adat budaya ini bisa terus dilestarikan. Apalagi di tengah perkembangan zaman ini.
“Saya pengin menggambarkan bahwa regenerasi ada. Jadi setahun dua kali itu ada. Anak anak itu dibawa. Sehingga dia melihat dan mereka pahami. Dan itu tidak akan pernah putus dari zaman ke zaman,” jelasnya.
Untuk diketahui saat ini Kesultanan Deli dipimpin oleh Seripaduka Baginda Tuanku Sultan Mahmud Arya Lamanjiji Perkasa Alam Shah. Laki-laki kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 17 Agustus 1997 silam itu adalah Sultan Deli ke-14. Dia naik tahta sejak 23 Juli 2005.
Dia adalah Sultan Deli termuda dalam sejarah. Sultan termuda sebelumnya adalah Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alam Shah (1873-1924) yang diangkat menjadi sultan saat berusia 15 tahun.
Saat diangkat menjadi sultan, Aria Lamanjiji sedang bersekolah di sebuah SD di Jawa Barat. Kini ia sedang menempuh pendidikan tinggi di Universitas Diponegoro Semarang.