Mahasiswa Nomensen Siantar saat mengikuti kuliah umum bersama Putra Nababan (IDN Times/Gideon Aritonang)
Pada sesi tanya jawab, beberapa peserta menyinggung kurikulum yang tak sesuai dengan kebutuhan pasar, RAS dalam integrasi dan karakter bangsa. Kemudian kerja di luar negeri dan peranan media televisi dalam mencerahan masyarakat khususnya di tahun politik.
Merespon pertanyaan tersebut, Putra menuturkan, banyak pemimpin yang andal lahir dari produk kurikulum sebelumnya. Sehingga tidak sepenuhnya benar bahwa kurikulum yang ada tidak meningkatkan sumber daya manusia.
"Mendikbud Nadiem Makarim tengah mempersiapkan, mengkaji kurikulum yang dapat mengembangkan talenta atau soft skill sesuai anjuran Presiden Jokowi," terangnya.
KJurikulum tersebut nantinya harus disesuaikan dengan kondisi dan zaman saat ini yang dipengaruhi oleh revolusi 4.0 dengan menggunakan konsep “student participation”. Melibatkan peserta didik dalam seluruh proses pembelajaran sehingga dapat memberi ruang bagi peserta didik dalam mengembangkan skill yang dimilikinya.