Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Grace Natalie: Target PSI di Sumatera Utara Menang Tebal

IDN Times/Fadli Syahputra
IDN Times/Fadli Syahputra

Medan, IDN Times - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menggelar Festival 11 di Internasional Convention Center Jalan Gagak Hitam, Kota Medan, Sumatera Utara Senin (11/3) malam.

Festival ini dihadiri oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie.

Ia menyatakan mendukung penuh pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada pemilihan presiden (Pilpres) 17 April 2019 mendatang.

Ia berkeyakinan suara PSI di Sumatera Utara mampu memberikan kontribusi yang besar untuk kemenangan pasangan nomor urut 01 itu. 

"Target PSI di Sumut menang tebal, ya harus signifikan," kata Grace.

1. Sumut dapat perhatian khusus dari Jokowi, Masyarakat Sumut agar memilih Jokowi menang kembali

IDN Times/Fadli Syahputra
IDN Times/Fadli Syahputra

Wanita 37 tahun ini menceritakan hasil kerja Jokowi semasa menjadi presiden dalam hal pembangunan infrasruktur di berbagai kota besar, salah satunya Kota Medan.

Dengan percaya diri ia menceritakan pengalamannya begitu tiba di Bandara Internasional Kualanamu, langsung menempuh perjalanan ke Kota Pematangsiantar melalui jalan tol Medan-Tebingtinggi. 

"Begitu sampai di Medan, saya langsung menjajal yang Pak Jokowi kerjakan, yaitu tol ke Siantar. Sudah ada yang pernah coba tol Medan-Siantar? Ayo, sekarang tiga jam yang tadinya lima jam," ujarnya. 

Bukan hanya masyarakat Sumatera Utara yang merasakan konektivitas antar kota sekarang begitu mudah. Pulau Jawa ikut merasakan hal yang sama. Tak cuma itu, pembangunan tol juga berdampak dengan perkembangan perekonomian masyarakat. 

"Dari Jogja ke Semarang tiga jam perjalanan malam. Ekonomi pasti tumbuh. Untuk seorang yang sudah bekerja keras buat negara ini harus mendapat kepercayaan kedua kalinya agar bisa menyelesaikan pekerjaannya. Termasuk Sumatera Utara, yang ikut mendapat perhatian khusus dari Pak Jokowi, saya harapkan kepercayaan masyarakat Sumatera Utara agar memilih Pak Jokowi menang kembali," tambahnya.

2. Kapan kita bisa melihat perbaikan di DPR, kalau seleksi calegnya saja tertutup

(Ilustrasi) IDN Times/Fadli Syahputra
(Ilustrasi) IDN Times/Fadli Syahputra

Grace mengklaim kader PSI yang maju menjadi calon legislatif (Caleg) adalah orang-orang berkualitas. Di antaranya Dara Adinda Nasution mahasiswi terbaik UI, Dr. Surya Candra lulusan S3 Leiden University, Dosen Unika Atma Jaya, aktivis buruh dan pernah masuk delapan besar dengan nilainya tertinggi pada saat tes calon pimpinan KPK saat seleksi terakhir kemarin. 

Kemudian ada Asmi Abu Bakar yang merupakan aktivis 1998 dan pendiri Museum Pusaka Peranakan Tionghoa di BSD, ada juga dokter Ahli Anastesi, ada yang sudah lama kerja di pemerintahan.

Semua caleg itu diseleksi secara terbuka dan ada juri independent yang menilai.

"Sekarang kami nanya, partai-partai mau mengajukan wakil rakyat, mewakili masyarakat, yang seleksi siapa? masyarakat atau sendiri? Di ruangan tertutup, ada transaksi atau tidak? Lalu kualifikasinya seperti apa? Siapa kandidat yang tersingkir kita tidak pernah tahu. Terus, kapan kita bisa melihat perbaikan di DPR, kalau seleksinya saja tertutup," kritik Grace.

3. Caleg harus saling jualan program kalau mau melihat perbaikan dan kemajuan, jangan cuma jualan jargon

IDN Times/Fadli Syahputra
IDN Times/Fadli Syahputra

Mantan pembawa acara berita dan jurnalis ini mempunyai target perbaiki parlemen dengan cara memasukkan orang-orang berkualitas di parlemen. Bukan orang-orang yang gampang mengobral janji.

"Target kami memperbaiki parlemen dengan mengusung caleg-caleg yang profesional dan transparan. Ayo kita lihat mana bedanya. Saling jualan program kalau mau melihat perbaikan dan kemajuan, jangan cuma jualan jargon. Ketika diuji apa sikapnya? Diam seribu bahasa, tiarap, cari aman, gak punya sikap," sindir Alumni Institut Bisnis dan Informatika Indonesia ini.

Share
Topics
Editorial Team
Arifin Al Alamudi
EditorArifin Al Alamudi
Follow Us

Latest News Sumatera Utara

See More

article scenario tiga puluh satu

02 Sep 2024, 01:03 WIBNews