Coba Kabur Saat Ditangkap, Kurir Sabu Asal Lhokseumawe Ditembak

Binjai, IDN Times - Ham (31), merintih kesakitan. Kaki kanan pria asal Lhokseumawe, Aceh, ditembak petugas. Sikap tegas petugas dilakukan karena tersangka coba melawan. Kini, tersangka kurir sabu ini tengah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Djoelham Binjai.
Bersama rekanya berinisial Bul. Petugas Satresnarkoba, dijebloskan ke dalam jeruji besi Polres Binjai. Untuk selanjutnya akan menjalani proses hukum sesuai yang akan dikenakan, Kamis (9/1) malam.
Keduanya ditangkap saat operasi di Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur.
1. Polisi sebut dua tersangka merupakan kurir lintas provinsi

Kasat Resnarkoba, AKP M Yunus Tarigan mengatakan awalnya pihaknya mendapat informasi soal akan adanya transaksi jual-beli narkotika jenis sabu di depan Hotel Binjai, tepat di Jalan Medan-Binjai kilometer 18,5 . "Tersangka tadinya akan bertransaksi di sebuah hotel," katanya.
Mendapat informasi tersebut, Tim Opsnal Satresnarkoba Polres Binjai, dipimpin Kanit II, Ipda Lian Sitanggang, segera diinstruksikan melakukan observasi di lokasi tersebut.
"Ada dua pria mencurigakan di depan Hotel Binjai. Seakan-akan sedang menunggu seseorang di depan Hotel Binjai," terang Yunus.
2. Berdiri di pinggir jalan, tersangka melawan dan coba kabur

Seketika itu, petugas pun mendekati kedua pria terkait. Namun tanpa diduga, salah satu tersangka, yakni Ham, justru menghindar dan berupaya melarikan diri. Spontan saja, petugas mengejarnya.
"Petugas melumpuhkannya dengan tembakan ke arah kaki karena dia coba melawan petugas," ujar Yunus.
Akhirnya pihaknya sudah mengamankan barang bukti dari tersangka. "Ada bungkusan kecil berisi serbuk putih diduga sabu seberat 50 gram," ungkap Yunus.
3. Merasa dijebak, tersangka diiming-imingi upah

Dengan luka di kakinya, Ham kemudian dibawa ke RSUD RM Djoelham Kota Binjai untuk kemudian diamankan menuju Mako Satresnarkoba Polres Binjai bersama rekannya Bul.
Saat diwawancarai, Ham mengaku bukan kurir narkotika lintas provinsi. Bersama Bul, dia mengatakan baru pertama kali terlibat.
"Ada orang yang mau nitip barang ke kami untuk diantar ke Lhokseumawe. Kami baru kenal dan gak tahu siapa namanya. Tapi dia mengimingi upah Rp5 juta," kata Ham.















