Sarwendah Istri Ruben Onsu Nyamar Jadi Pemulung di Medan, Ngapai Ya?

Usai dirias seperti pemulung, Sarwendah bergegas langsung ke arah ramainya orang untuk berpura-pura meminta makan dengan membawa bongkahan goni layaknya sebagai pemulung.

Sarwendah mendatangi seorang pria dan meminta makan kepada orang tersebut. Namun, reaksi pertamanya langsung ditolak. "Pak, saya sudah 3 hari belum makan pak,"ungkapnya dalam video.

Terlihat dalam video bahwa reaksi meminta Sarwendah ini ditolak juga sejumlah orang yang tidak mengetahui dan mengenali Sarwendah adalah artis, dengan langsung mengucapkan kata "Maaf".

Namun, saat menjalani penyamarannya kembali. Sarwendah bersikeras tetap mencari orang yang peduli dengannya sebagai sosok pemulung.

Dalam penyamarannya, tiba-tiba suara anak kecil langsung terdengar menyapa Sarwendah untuk berbagi dengannya.

"Ini Jihan punya makanan kakak makan aja,"ujar Jihan si anak kecil yang merespon Sarwendah dalam video tersebut.

Sarwendah langsung menangis haru, melihat orang yang peduli akan dirinya ini ternyata sesosok anak kecil yang menderita penyakit mata Glukoma.

Aksinya dalam peran sebagai pemulung tanpa mengenal ia adalah sosok artis berhenti dengan pertolongan seorang anak kecil yang peduli.

Tampak Sarwendah makin menangis haru saat anak kecil tersebut langsung menghapus air mata Sarwendah untuk mmeberhentikan tangisannya.

"Kakak gak boleh nangis, nanti sakit mata kayak Jihan,"ucap seorang anak kecil berkerudung merah sambil menghapus air mata Sarwendah.

Namun, ada yang lebih haru lagi saat seorang anak kecil berhati dermawan ini bernama Jihan, langsung pergi saat Sarwendah memberikan uang kepadanya yang masih berperan sebagai pemulung.

"Gak usah untuk kakak aja. Gak apa-apaa, untuk kakak aja makan sehari-hari,"ucapnya dan langsung meninggalkan Sarwendah.

Sarwendah mengejar anak tersebut hingga kerumahnya. Ternyata yang menyambut Sarwendah adalah seorang ibu tuna netra. Ibu tersebut merupakan orang tua Jihan.

Di tengah pembicaraan Sarwendah dan orangtuanya, Sarwendah menanyakan kondisi dan perkembangan di sekolahnya.

Jihan menceritakan bahwa dengan kondisinya seperti ini banyak teman-teman sekolahnya yang membully hingga menendang perutnya. Saat itu, langsung Sarwendah memberikan semangat padanya.

Gadis kecil ini selain berhati dermawan ternyata juga pintar. Dirinya mengatakan ingin bercita-cita menjadi seorang Ustazah.

Kepintarannya ini terbukti saat ditanya Sarwendah apa alasan ingin memberi makanan tersebut pada Sarwendah saat berperan menjadi pemulung.

"Karena kata Allah, kita harus saling membantu gak boleh pelit, gak boleh serakah, gak boleh sombong, harus berbagi kalau kita punya harta karena dimata Allah semua sama"ucap Jihan saat ditanyai Sarwendah mengapa ingin membantunya.