Toba Samosir, IDN Times – Trisnayanti boru Pardede hanya menahan diri saat orang-orang memrotes karyanya. Dia dianggap menghancurkan kebudayaan. Karena mengaplikasikan motif gorga dan Ulos ke bentuk lainnya.
Gorga biasanya ditemukan dalam ornamen bangunan etnis Batak. Sedangkan ulos, baru bisa dipakai dalam seremoni tertentu orang Batak. Keduanya dianggap sakral.
Namun bagaimana bisa Trisna menerapkan motif gorga dan tenun ulos ke bentuk lainnya. Trisna mengaplikasikan sebagai pakaian batik. Menjadi kebanggaan Trisna bisa melestarikan budaya leluhur dengan cara yang disesuaikannya dengan perkembangan zaman.
Semangat itu yang mendasari Trisna membuat Batikta. Brand yang kini dipakainya dan mulai merambah kancah nasional. Bahkan, gerai nya yang baru juga diresmikan langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya beberapa waktu yang lalu.
Simak nih wawancara eksklusif IDN Times dengan Trisna:
