Dirut Angkasa Pura II Pernah Bercita-cita Jadi Kepala Dinas Kebersihan

Awaluddin mengungkapkan alasan kenapa ia mau menjadi kepala dinas kebersihan adalah karena dirinya tidak suka melihat yang kotor. Sambil mengernyitkan dahi, ia heran dengan orang yang tidak bisa menjaga kebersihan.

“Karena kadang-kadang suka apa ya suka gemes lihat kalau di suatu tempat, di suatu kota itu kok susah banget  gitu menjaga kebersihan gitu. Padahal kebersihan itu berangkat dari sebuah kepedulian,” ujarnya.

Awaluddin mengakui sulit untuk mendidik orang untuk peduli dan menjaga kebersihan. Perlu peran pimpinan agar orang mau peduli terhadap kebersihan.

“Tapi memang mungkin mendidik orang itu untuk peduli, untuk  berperilaku sesuai yang benar dalam rangka  menjalankan kebersihan itu itu mungkin tugas  pimpinan juga. Makanya pimpinan di suatu daerah kelihatan ya concern-nya pemimpin, kalau dia memang perhatikan  suatu topik seperti masalah kebersihan misalnya,” jelasnya.

Meski sudah mejabat sebagai Direktur Utama AP II, Awaluddin mengaku masih bisa ‘berperan’ menjadi kepala dinas kebersihan di bandara. Caranya? Ia kerap menegur bawahannya yang tidak peduli dengan kebersihan bandara.

“Karena saya bilang semua bandara di Angkasa Pura 2 'awas lo ya kalau toilet masalah'. Ah kan itu representasi Kepala Dinas Kebersihan,” katanya terkekeh.

Awaluddin sebelumnya adalah Direktur Utama PT Infomedia Nusantara sejak 2010 hingga 2012 sebelum menjabat sebagai Direktur Enterprise & Business Service di PT Telkom Indonesia Tbk dari 2012 hingga 2016.

Melalui Surat Keputusan Menteri BUMN selaku Pemegang Saham PT AP II Nomor: SK-227/MBU/09/2016 tanggal 9 September 2016, ia kemudian ditunjuk Direktur Utama di PT Angkasa Pura II.

Meski sempat pindah ke PT Infomedia Nusantara, Awaluddin banyak mengawali karir di Telkom. Mulai dari Vice President Public & Marketing Communication pada 2005 hingga 2007, kemudian diangkat menjadi Executive General Manager Divisi Akses, Executive General Manager Divisi Regional 1 Sumatera hingga 2010.

Ia menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Elektro dari Universitas Sriwijaya (1990), Master of Business Administration dari European University Antwerp Belgium (1998), dan S3 Doktor Ilmu Manajemen dari Universitas Padjadjaran (2016).